Ya, aku cemburu.
Cemburu pada jam bundar dengan model standar dan tanpa merk yang nangkring begitu saja di dinding kamarmu, yang selalu berusaha menyeret ketiga jarumnya untuk menunjukkan waktu yang tepat meskipun sebenarnya tak pernah tepat karena kau sengaja menyetelnya sepuluh menit lebih awal.
Cemburu pada televisi warna yang juga bukan tipe terbaru dan hanya keluaran produk massal yang mudah rusak, yang bahkan hanya diam saja karena setauku pun hanya sekali dua kau nyalakan sewaktu awal-awal membelinya, sepertinya kau hanya ingin menjadikannya pajangan pengisi meja depan ranjangmu yang nyaman itu.
Cemburu pada layar empatbelasinchi-mu -beserta seperangkat alat canggih pendukungnya- yang entah sudah berapa juta detik menghabiskan waktu bermesraan denganmu, yang selalu membalas tatapan antusiasmu, binar matamu yang begitu cerah kala tertarik pada hal-hal yang dia coba berikan padamu, yang tak pernah lelah memaparkan apa saja yang ingin kau ketahui, berbagi banyak hal yang hanya kalian yang tahu.
Cemburu pada selimut lusuhmu yang selalu kau tarik hingga sebatas dagu bahkan terkadang hampir menutupi seluruh tubuhmu manakala malam mengundang angin untuk mampir ke pestanya yang malah mengganggumu yang sedang bermimpi tentang satu lagi perjalanan entah ke tempat yang mana lagi yang mungkin tak pernah ku bayangkan, dia yang memberimu sedikit kehangatan agar kau tetap terlelap dan tak terusik dengan dingin yang menyelinap dari kisi-kisi jendela.
Cemburu pada alarm yang sengaja kau taruh di meja samping ranjangmu -yang juga kau setel sepuluh menit lebih awal-, yang selalu saja kau lirik dengan tatapan benci dan kesal tiap kali sinar pertama mencium embun terakhir yang sempat mampir di pucuk dedaunan, mengingatkanmu bahwa mimpimu harus tertunda lagi karena nyata sudah di ujung mata, dia yang sudah kehilangan huruf S dan N pada kata SNOOZE-nya karena sudah kelewat seringnya kau pencet, yang tetap berdengking-dengking meski kau terus-terusan menghujamkan tatapan tajam padanya.
Cemburu pada benda-benda mati yang entah apalagi yang ada di sekitarmu -yang mungkin tak pernah terpikir olehku-, benda-benda yang entah sudah berapa lama bersama-sama denganmu, benda-benda yang bahkan tak pernah menuntut perhatianmu namun selalu bebas memperhatikanmu yang entah sedang melakukan apa, benda-benda yang mungkin bahkan tak kau sadari keberadaannya yang kau lirik dengan tatapan bingung seraya berpikir kapan kau membawa benda itu ke kamarmu berserta alasan mengapa dia ada di situ, benda-benda yang saling berebut tempat dalam kamarmu yang tak seberapa besar itu.
Cemburu pada entah mainan apalagi itu yang menyita perhatianmu sejak tadi sinar terakhir berpamitan pada bumi hingga entah pukul berapa ini yang pastinya sudah tengah malam, yang membuatmu melupakan segala benda lainnya.
Ya, aku memang cemburu.
Bahkan aku cemburu pada langit-langit kamarmu yang kau jenguk sekerlingan mata sebelum kau mulai merapalkan doa sebelum tidur tiap kalinya tiap kau hendak menjumpai mimpi-mimpimu lagi saat rembulan sedang bersenda gurau dengan bintang-bintang.
Cemburu karena benda-benda itu bisa begitu nyata dan ada di dekatmu meski hanya sesekali terlihat olehmu, bahkan kebanyakan tak mendapat perhatianmu sama sekali.
Tapi itu pun masih lebih baik, setidaknya mereka bisa ada di dekatmu, nyata.
Ya, aku memang sungguh-sungguh cemburu.
[melebai dan meracau tengah malam sebelum tidur, hahaha9]
Ah yaaaa, mau sekalian majang award dari Mbak Fanny, nah si mbak yang suka banget nulis cerpen ini tuh ngasih award karena udah memposting sebanyak 1000postingan! Eh aihhh 1000! Bayangkannnn, banyak banget khaaaannn... Nah ini awardnya:
Makasih ya mbak untuk awardnya... ^^
Dan satu lagi sekalian mau ucapin makasih buat hadiah novelnya karena cerpen saya udah menang di lomba nulis cerpen yang diadain sama si mbak tempo hari lalu. Makasih ya, mbak.. Tadi novelnya udah nyampe loh, heheu... ^^
Ah yaaaa, mau sekalian majang award dari Mbak Fanny, nah si mbak yang suka banget nulis cerpen ini tuh ngasih award karena udah memposting sebanyak 1000postingan! Eh aihhh 1000! Bayangkannnn, banyak banget khaaaannn... Nah ini awardnya:
Makasih ya mbak untuk awardnya... ^^
Dan satu lagi sekalian mau ucapin makasih buat hadiah novelnya karena cerpen saya udah menang di lomba nulis cerpen yang diadain sama si mbak tempo hari lalu. Makasih ya, mbak.. Tadi novelnya udah nyampe loh, heheu... ^^