Harusnya aku memang tak perlu memaksa sejak awal.
Aku memaksakan segalanya. Segalanya yang pada akhirnya memang bukan apa-apa. Segalanya yang pada akhirnya memang sia-sia.
Pendar cahaya laptop masih terus menyinari wajahku yang sudah mulai bosan mengerjakan skripsi yang seharusnya sudah selesai sejak dua minggu lalu. Targetku mundur lagi. Pikiranku mencari-carimu lagi. Mataku masih terpaku pada kedip kursor yang entah bagaimana kuharap bisa memberitahuku tentang kamu.
Kamu. Yang selalu saja sesuka hatimu untuk datang dan pergi.
Kamu. Yang selalu saja sesuka hatimu untuk kembali lalu kemudian menghilang lagi.
Kamu. Yang selalu saja sesuka hatimu.
Sesuka hatimu.
Datang.
Lalu pergi.
Kembali.
Kemudian menghilang lagi.
Segalanya ini memang bukan apa-apa buatmu, kan?
It's nothing. Right?
No comments:
Post a Comment
Makasi udah baca ocehanku ini, apalagi kalau mau ninggalin komen, hehe.. ^^