Wednesday, 22 October 2014

Tuhan, satu kali ini bolehkah aku menangis? Menangis sampai mataku bengkak seperti mata kodok. Menangis sampai aku lelah dan jatuh tertidur. Menangis sampai tak ada lagi yang mampu ku jadikan alasan tangisanku.

Tuhan, tolong jaga aku yah? Meski aku tahu Engkau selalu menjagaku. Meski aku tahu Engkau selalu mendengarku, segala keluh kesahku yang remeh temeh. Padahal aku masih punya seribu alasan untuk mengucap syukur padaMu.

Tuhan, Kau masih di sana kan? Setidaknya aku tahu bahwa Kau tak akan kemana-mana. Bahwa Kau tak akan meninggalkanku meskipun sekali. Bahwa Kau akan selalu ada buatku.

Tuhan, aku hanya merasa sepi sekali malam ini. Padahal aku ingin sekali bercerita tentang brownies yang berhasil ku buat. Padahal aku ingin sekali membaginya dengan orang lain. Meskipun tanganku terkena oven panas dan jadi melepuh. Rasanya sakit tapi tidak sesakit kesepian yang ada sekarang. Tuhan.. Tuhan, tolong jangan pergi...

Tuesday, 21 October 2014

Sebenarnya apa yang terjadi? Apa yang telah ku lewatkan? Mengapa sehari kita begitu mesra lalu kemudian di hari berikutnya kita menjadi orang yang benar-benar asing satu sama lain? Yang bahkan tidak saling bertegur sapa? Apa yang terjadi sampai keadaan jadi begitu berantakan? Apa yang telah ku lewatkan?

Apa yang harus ku lakukan untuk memperbaiki ini semua? Rasanya begitu kacau balau di sini, di dalam dan di luar. Kesalahan macam apa yang sudah aku goreskan pada halaman putih kita? Sampai-sampai ia mengoyak apa yang kita sebut sebagai 'kita'.

Aku seperti habis tertidur pulas tanpa tahu apa yang terjadi dan terbangun ketika segalanya sudah berantakan di sana sini. Bagaimana aku harus membereskannya?

Kamu bahkan hanya diam. Aku yang kelewatan berharap kamu akan bermurah hati untuk menjelaskan segala tanya di atas. Atau kamu yang memang sudah pekak. Tak mampu lagi mendengar apapun yang keluar dari mulutku. Oh aku bahkan tak yakin aku sudah bertanya padamu atau belum. Yah aku bahkan tak yakin nyata kah ini atau mimpi buruk belaka? Bila iya, tolong bangunkan aku sesegera mungkin karena aku tak mampu lagi meneruskan mimpi buruk ini...

Mau kah kamu?