Kalau ada orang yang bertanya padaku apa itu cinta, maka aku akan menjawab tanpa ragu. “Cinta itu persahabatan”. Ya, begitulah. Bagiku cinta itu persahabatan. Persahabatan yang tak lekang oleh waktu antara aku dan dia, seorang laki-laki yang kunikahi lima tahun lalu, seorang laki-laki yang ku kenal sejak kami masih berputih biru bahkan di hari pertama, seorang laki-laki yang sudah menjadi sahabatku sejak aku mulai menjejak masa remaja yang penuh dengan warna warni, ya dialah suamiku, Ardi Pradana Yuwawira. Seorang laki-laki yang kuserahi sepenuhnya hatiku padanya. Yang kuminta memegangi hatiku yang kadang kelewat rapuh untuk selalu dijaganya. Yang ku terima ajakannya untuk memenuhi cangkir teh kami bersama sampai akhir waktu.
Friday, 30 July 2010
Tuesday, 27 July 2010
La Ciel
Dan ketika pada akhirnya aku terlalu lelah hanya untuk menguraikan satu lagi rantai rumit dan kokoh, aku hanya ingin merasakan jalin benang rapuh yang tipis dengan jari-jariku, dengan saraf perabaku, yang semoga belum kebal.
Dan ketika pada akhirnya aku terlampau pusing hanya untuk merangkai deret-deret bait yang sarat maksud tersirat, aku jadi cuma ingin mendengar celoteh ringan dari suara serak itu, dengan indra pendengarku, yang semoga belum pekak.
Dan ketika pada akhirnya aku terlampau pusing hanya untuk merangkai deret-deret bait yang sarat maksud tersirat, aku jadi cuma ingin mendengar celoteh ringan dari suara serak itu, dengan indra pendengarku, yang semoga belum pekak.
Dan ketika pada akhirnya aku kelewat buta untuk mengartikan guratan-guratanmu di atas kanvas putih yang kini penuh dengan banyak garis dan lengkung, membentuk sesuatu yang kelihatannya amat abstrak, yang menurutku hanyalah sebuah kumpulan warna tak berbentuk, dan masih saja tak tahu arti yang tersembunyi di baliknya.
Dan ketika pada akhirnya aku terhenti, terhenti dari segala yang bising, terhenti yang kadang bahkan kurang dari sedetik, tapi tak jarang juga seperti berjuta-juta detik, yang ku butuhkan hanyalah menepi, jauh dari orang-orang atau semua hal yang biasa ada di sekitarku, atau malah mungkin aku hanya perlu jauh dari kamu dan segala hal tentangmu.
Dan ketika pada akhirnya aku terhenti, terhenti dari segala yang bising, terhenti yang kadang bahkan kurang dari sedetik, tapi tak jarang juga seperti berjuta-juta detik, yang ku butuhkan hanyalah menepi, jauh dari orang-orang atau semua hal yang biasa ada di sekitarku, atau malah mungkin aku hanya perlu jauh dari kamu dan segala hal tentangmu.
Tanpa Judul
Hai, pagi semua.
Sudah berapa lama saya pergi dari belahan dunia yang ini?
Entah lah.
Sepertinya saya sedang tidak dalam perasaan pas yang membuat saya ingin menjumpai segala pernak-pernik yang ada di sini beberapa hari lalu.
Entah lah.
Rasanya seperti saya gak punya alasan untuk menengok barang sejenak ke belahan dunia saya yang ini.
Entah lah.
Rasanya itu hal yang tiba-tiba saja membuat saya pusing, melihat kedipan layar monitor yang berkecepatan tinggi, yang seringnya membuat mata saya pedih.
Entah lah.
Rasanya saya muak melihat berbagai orang berlomba untuk eksis dalam peperangan merebut perhatian banyak orang lainnya melalui sekalimat status yang dipasang di mukabuku. Iya, sebenarnya saya lebih karena menghindari belahan dunia saya yang itu ketimbang yang ini, rasanya lelah sekali melihat orang-orang membeberkan segala hal tentang kehidupannya di sepotong tulisan berupa status. Terakhir kali sebelum saya meninggalkannya sejenak, saya sempat menulis note di sana yang asli beneran cuma karangan saya aja, dalam artian bukan sebuah percakapan sungguhan. Yang seperti ini:
Entah lah.
Rasanya muak melihat yang kira-kira seperti itu, yang ujung-ujungnya membuat saya meng-hide mereka. Entah sudah berapa orang yang saya hide, padahal mereka teman-teman saya. Untuk apa sih menuliskan sesuatu yang kelewat pribadi seperti itu? Bertengkar sama pacarnya ditulis di status, baikan sama pacar ditulis juga, salah naroh garam ke es jeruk juga ditulis, apa-apa ditulis. Aneh.
Dan terutama yang lebih aneh adalah saya.
Buat apa saya sibuk menulis tentang hal ini?
Gak penting khan?
Well mungkin emang gak penting, saya cuma lagi menjelaskan aja kenapa saya ngilang sepuluh hari belakangan ini. Well, meskipun mungkin gak ada yang merasa kehilangan saya. Karena saya kan bukan orang populer juga.
Entah lah.
Rasanya menulis ini pun saya jadi merasa sama dengan orang-orang itu. Sama aja. Gak beda.
Ya sudahlah, saya juga sedang tak ingin aneh-aneh lagi.
Maafkan saya yang tak berkunjung ke tempat kalian akhir-akhir ini.
Lebih karena saya memang gak mood.
Oh ya, yang pergi dan gak punya alasan untuk tinggal dalam postingan saya yang sebelumnya itu adalah saya, bukan dia atau siapapun. Dan rasanya bukan seperti yang banyak ditulis di komen. Bukan, bukan seperti itu. Tapi saya toh gak punya alasan juga untuk menjelaskannya lebih rinci kan? Ya, sebut saja saya sombong, sengak, sok, egois, atau apa lah. Saya hanya sedang malas. Tapi makasih banget untuk yang udah membacanya dan memberi dukungan pada saya, :) [hanya saja saya tetap malas]
Selamat hari Selasa.
Semoga hari ini menyenangkan. :)
P.S.: Aslinya gak mau dikasih judul, eh tapi kok jadi seperti nyambung ya sama postingan yang baru? heu... --"
Sudah berapa lama saya pergi dari belahan dunia yang ini?
Entah lah.
Sepertinya saya sedang tidak dalam perasaan pas yang membuat saya ingin menjumpai segala pernak-pernik yang ada di sini beberapa hari lalu.
Entah lah.
Rasanya seperti saya gak punya alasan untuk menengok barang sejenak ke belahan dunia saya yang ini.
Entah lah.
Rasanya itu hal yang tiba-tiba saja membuat saya pusing, melihat kedipan layar monitor yang berkecepatan tinggi, yang seringnya membuat mata saya pedih.
Entah lah.
Rasanya saya muak melihat berbagai orang berlomba untuk eksis dalam peperangan merebut perhatian banyak orang lainnya melalui sekalimat status yang dipasang di mukabuku. Iya, sebenarnya saya lebih karena menghindari belahan dunia saya yang itu ketimbang yang ini, rasanya lelah sekali melihat orang-orang membeberkan segala hal tentang kehidupannya di sepotong tulisan berupa status. Terakhir kali sebelum saya meninggalkannya sejenak, saya sempat menulis note di sana yang asli beneran cuma karangan saya aja, dalam artian bukan sebuah percakapan sungguhan. Yang seperti ini:
[AMPUN! MAMA LUPAAAA!!!!]Setting dan latar : Depan ruang sidang sebuah pengadilan agama, beberapa orang bersiap untuk masuk ke ruang sidang
Waktu : Pagi menjelang siang
Tokoh : Seorang wanita umur empatpuluhan yang datang terburu-buru bersama anak gadisnya yang berusia sekitar limabelas tahun, terhenti mendadak di depan ruang sidang
Dialog : W = wanita dan P = anak perempuannya
W : Aduhhhh, mama lupa bangettttt... [sambil teriak memegang jidatnya yang kinclong oleh tebalnya saputan bedak]
P : Lupa apa, ma? [tanya si anak dengan penuh prihatin dan simpati pada ibunya]
W : Mama lupa bangettttt... mama belum update status di p*sbuk sama ngetweet di tw*tt*r mama kalo mama mau sidang cerai sama papa kamu sekaraaang... haduhhh, gawat deh...
P : [gak ngomong apa-apa, bingung lihat kelakuan mamanya]
W : [gak peduli dengan tatapan prihatin anaknya, malah sibuk ngambil B*B*k dari tas Ch*nelnya yang mahal selangit itu yang sebenernya sih diragukan mungkin aja cuma dibeli di Brother Land alias Tanah Abang]
Entah lah.
Rasanya muak melihat yang kira-kira seperti itu, yang ujung-ujungnya membuat saya meng-hide mereka. Entah sudah berapa orang yang saya hide, padahal mereka teman-teman saya. Untuk apa sih menuliskan sesuatu yang kelewat pribadi seperti itu? Bertengkar sama pacarnya ditulis di status, baikan sama pacar ditulis juga, salah naroh garam ke es jeruk juga ditulis, apa-apa ditulis. Aneh.
Dan terutama yang lebih aneh adalah saya.
Buat apa saya sibuk menulis tentang hal ini?
Gak penting khan?
Well mungkin emang gak penting, saya cuma lagi menjelaskan aja kenapa saya ngilang sepuluh hari belakangan ini. Well, meskipun mungkin gak ada yang merasa kehilangan saya. Karena saya kan bukan orang populer juga.
Entah lah.
Rasanya menulis ini pun saya jadi merasa sama dengan orang-orang itu. Sama aja. Gak beda.
Ya sudahlah, saya juga sedang tak ingin aneh-aneh lagi.
Maafkan saya yang tak berkunjung ke tempat kalian akhir-akhir ini.
Lebih karena saya memang gak mood.
Oh ya, yang pergi dan gak punya alasan untuk tinggal dalam postingan saya yang sebelumnya itu adalah saya, bukan dia atau siapapun. Dan rasanya bukan seperti yang banyak ditulis di komen. Bukan, bukan seperti itu. Tapi saya toh gak punya alasan juga untuk menjelaskannya lebih rinci kan? Ya, sebut saja saya sombong, sengak, sok, egois, atau apa lah. Saya hanya sedang malas. Tapi makasih banget untuk yang udah membacanya dan memberi dukungan pada saya, :) [hanya saja saya tetap malas]
Selamat hari Selasa.
Semoga hari ini menyenangkan. :)
P.S.: Aslinya gak mau dikasih judul, eh tapi kok jadi seperti nyambung ya sama postingan yang baru? heu... --"
Friday, 16 July 2010
Kenapa kamu selalu merelakan saja tiap kali aku ngambek, berbuat sesuka hati?
Karena aku gak punya alasan kuat untuk marah.
Kenapa kamu pergi?
Karena aku gak punya cukup alasan untuk tetap tinggal.
Karena, seandainya kamu tahu, segala sesuatu terjadi untuk atau karena sebuah alasan, dan aku gak punya alasan sama sekali untuk marah atau memilih untuk tetap tinggal.
Thursday, 15 July 2010
AKU : Hanya Sekedar Konfirmasi
Tulisan kali ini sebenernya masih ada hubungannya dengan tulisan saya kemarin lusa, yaitu tulisan tentang malu dan maaf. Nah kok malah ditulis lagi? Jadi gini, ada yang komen di situ sampe panjang bener euy, [makasih loh buat komennya], yaitu Patlu itu Fahmi. Nah komennya kayak gini, [ini saya copas aja sekalian ya] :
Tuesday, 13 July 2010
AKU : It's A Wow Weekend!
Huwwwwooo..
Selamat malam Rabu! :D
Hiyaaah, saya jadi bingung mau nulis apa. Haha.. Mau nyelesein cerpen masih males, nyelesein cerita jalan-jalan di Bali juga males banget...
Hmmm mau nulis tentang weekend kemarin aja deh, yuhuuuuu...
Ah ya, sebelumnya makasi ya buat yang udah ngucapin met ultah dan doain mami saya di postingan yang sebelumnya, ^^
Semoga kita selalu dalam lindunganNya ya, amin..
Yak gak pake basa-basi aja deh ya, this is the story.
Thursday, 8 July 2010
AKU : M2M!!!
M2M!!
Did I lose my love to someone better..
And does she love you like I do..
I do, you know I really really do...
And does she love you like I do..
I do, you know I really really do...
Eitssss... Bukan. Bukan. Ini bukan tentang dua cewe manis yang sempet tenar bener jaman kita masih jadi remaja puber itu. Ah iya, mereka emang tenar banget khan? Setidaknya lagu yang di atas itu sama lagunya yang "Oh mai preti preti boi" ntu, semua pasti tau lah ya.. Itu waktu kemarin di Bali karaokean sama temen-temen saya aja pas nyanyi lagu yang di atas itu semuanyaaaaa pada hapal, kita nyanyi-nyanyi pas lagi di perjalanan juga pada hapal semua tanpa text loh, hehe. Nah khan jadi ngaco. Udah cukup deh ngaconya.
Oke, sebenernya sih M2m di sini tuh "malu dan maaf". Kenapa kok tiba-tiba bahas itu sih? Sebelumnya saya mau nanya dulu deh apa sekarang ini tuh budaya malu dan budaya maaf tu udah beneran parah kah? Apa sekarang ini orang-orang udah gak peduli lagi dengan yang namanya malu dan maaf? Dimana sih perasaannya? Hati nuraninya?
Tuesday, 6 July 2010
1.. 2... 3... Smileeeeeee....!! \^o^/
Hal yang menyenangkan hati banyak sekali..
Bahkan kalau kita bermimpi..
Sekarang ganti baju agar menarik hati..
Ayo kita mencari teman...!!
Jalan panjang menuju langit biru...
Tiba tiba kulihat seorang anak,
yang menemukan harta karun di dalam sana..
Alangkah senang dan hati gembiraaaaa...!
Wangi angiiiin...
Padang rumput di sore hari...
Sampaikaaaaan salaaaaaam
Gembiraaaaaaaaaaaaaaaa......!!!
Bahkan kalau kita bermimpi..
Sekarang ganti baju agar menarik hati..
Ayo kita mencari teman...!!
Jalan panjang menuju langit biru...
Tiba tiba kulihat seorang anak,
yang menemukan harta karun di dalam sana..
Alangkah senang dan hati gembiraaaaa...!
Wangi angiiiin...
Padang rumput di sore hari...
Sampaikaaaaan salaaaaaam
Gembiraaaaaaaaaaaaaaaa......!!!
Hal yang menyenangkan hati banyak sekali..
Bahkan kalau kita bermimpi..
Sekarang ganti baju agar menarik hati..
Ayo kita mencari teman...!!
Bahkan kalau kita bermimpi..
Sekarang ganti baju agar menarik hati..
Ayo kita mencari teman...!!
Friday, 2 July 2010
Hmm, kali ini cuma mau copas puisi karya orang yang saya sendiri sebenernya gak tau siapa yang nulis. Dari berita yang beredar sih katanya ini puisi ditulis oleh seorang anak Afrika yang menjadi nominasi sebagai The Best Poem of 2006 dalam sebuah festifal di Yunani. Puisinya bagus dan terlihat amat tulus. Nah saya pertama kali baca puisi ini Maret lalu dari note fb temen saya. Cuma tadi pas saya kasih keyword itu di mbah gugel muncul beberapa berita kalo puisi ini sebenernya ditulis oleh seorang murid dari King Edward VI School, Birmingham, UK pada tahun 1989. Well, terlepas dari permasalahan siapa yang menulisnya, menurut saya puisi ini amat bagus.
Nah ini puisi versi nominasi The Best Poem of 2006 by An African Kid.
When I born, I black
When I grow up, I black
When I go in Sun, I black
When I scared, I black
When I sick, I black
And when I die, I still black
And you white fellow
When you born, you pink
When you grow up, you white
When you go in sun, you red
When you cold, you blue
When you scared, you yellow
When you sick, you green
And when you die, you gray
And you calling me colored??
When I grow up, I black
When I go in Sun, I black
When I scared, I black
When I sick, I black
And when I die, I still black
And you white fellow
When you born, you pink
When you grow up, you white
When you go in sun, you red
When you cold, you blue
When you scared, you yellow
When you sick, you green
And when you die, you gray
And you calling me colored??
Yang ini versi murid dari King Edward VI School, Birmingham, UK yang saya ambil dari sini.
Coloured
When I was born, I was black.
When I grew up, I was black.
When I get hot, I am black.
When I get cold, I am black.
When I am sick, I am black.
When I die, I am black.
When I grew up, I was black.
When I get hot, I am black.
When I get cold, I am black.
When I am sick, I am black.
When I die, I am black.
When you was born, You were pink.
When you grew up, You were white.
When you get hot, You go red.
When you get cold, You go blue.
When you are sick, You go purple.
When you die, You go green.
When you grew up, You were white.
When you get hot, You go red.
When you get cold, You go blue.
When you are sick, You go purple.
When you die, You go green.
AND YET YOU HAVE THE CHEEK TO CALL ME COLOURED!!!
Well menurut saya puisi ini bagus, bikin kita ingat lagi kalau kita ini emang diciptain dengan berbagai macam ragam. Dan alangkah bijaksananya bila kita mau saling menghormati dan menghargai bukan malah saling menjelek-jelekkan. Sungguh pada hari itu, ketika semua perbuatan kita dihitung dengan seadil-adilnya, yang dilihat dan dihitung adalah perbuatan kita dan yang membedakan kita menjadi orang-orang yang baik atau tidak hanya dari perbuatan kita itu saja bukan dari warna kulit, jabatan, keturunan, bangsa, atau apapun.
Ah ya, puisi ini juga bikin saya ingat sama si manis Jaden Smith. Huahaha9, ujung-ujungnya dia lagiii.........
Selamat hari Jumat!
Semoga hari ini menyenangkan :D
and.. happy weekend all...! ^o^/
Semoga hari ini menyenangkan :D
and.. happy weekend all...! ^o^/
Thursday, 1 July 2010
Jaden Smith, you stole my heart!!!
Yak! Saya emang baru aja nonton Karate Kid semalem itu. Haha, telat ya? Biar aja lah, toh saya bukan tipe orang yang suka ngejar premier, iya bener. Jadi semalem saat orang-orang ngejar premier Eclipse eh saya malah nonton Karate Kid. Itu sih karena saya emang males berlama-lama ngantri panjang-panjang cuma buat nonton sebuah film. Hello, saya sih gak mau ya ngelakuin itu capek-capek cuma demi sebuah gengsi karena berhasil nonton premier sebuah film yang trus abis itu langsung dijadiin update status di mukabuku biar orang-orang tau kalo udah berhasil nonton, haha. That's so not me.. Ya bukan berarti saya ngejelek-jelekin orang-orang yang melakukan itu loh ya, ini khan cuma masalah prinsip. Saya sih cuma gak mau antri sampe kayak mau ngambil jatah raskin atau BLT aja, hehe.
Ah, udahan, back to topic. Well, saya bisa katakan kalo saya emang beneran kepincut sama si Jaden yang manis dan cute itu. Huwaaaa, entah kenapa yaaa, kok saya seneng banget nonton dia berlaga di pilem ini, terbius aja gitu dengan muka manisnya itu. Oh God, mengapa Kau menciptakannya jauh di benua sebelah sanaaaa, kenapa gak di Indonesia aja, kenapa gak lebih cepet duabelas tahun gitu, hiks, kenapa dia masih duabelas tahun dan bukan duapuluhsatu tahun aja? [loh emang trus kenapa gitu kalo dia 21 dan bukan 12? hahaha9].
I'm definitely fallin love with this cute sweet boy!!! Huwaaaa... Jaden Smith. Ck... Setelah ini saya bertekad mau beli itu dvd filmnya dari yang Pursuit of Happyness sampe yang Karate Kid. Oh ya, dia udah main di tiga film, cuma filmnya yang kedua saya belum nonton [nah ini harus nih setelah ini, haha]. Emang sih baru-baru ini saya lagi ngefans banget sama pemain Argentina, mas Higuian si nomer 9 itu, cuma biasa aja. Nah kalo si Jaden ini, aduhhh, beneran deh, berasa pengen kenal beneran. Mungkin sama dengan saya ngefans sama si Didi Riyadi. Huwahahaha9, iya beneran, saya tuh sejak Didi Riyadi jadi artis itu saya ngefans sama dia, senyumnya yang tengil itu loh, ampun. Sayang sekarang Didi udah jarang banget keliatan di tipi, huff..
Oh ya, overall saya suka banget sama film Karate Kid ini, bagus deh.. Top lah. Cuma yang saya gak suka ada di adegan pas Dre sama Mei ciuman di Teater Bayangan itu, huff mereka khan baru 12, gak pantes aja ada adegan ini. Sayang banget, seandainya aja gak ada adegan ini yah, pasti beneran top deh.
Nah ini beberapa potonya Jaden Smith yang saya comot dari berbagai sumber, haha. Seneng bener kali ya Will Smith punya anak semanis ini, haaaa....
Ah, udahan, back to topic. Well, saya bisa katakan kalo saya emang beneran kepincut sama si Jaden yang manis dan cute itu. Huwaaaa, entah kenapa yaaa, kok saya seneng banget nonton dia berlaga di pilem ini, terbius aja gitu dengan muka manisnya itu. Oh God, mengapa Kau menciptakannya jauh di benua sebelah sanaaaa, kenapa gak di Indonesia aja, kenapa gak lebih cepet duabelas tahun gitu, hiks, kenapa dia masih duabelas tahun dan bukan duapuluhsatu tahun aja? [loh emang trus kenapa gitu kalo dia 21 dan bukan 12? hahaha9].
I'm definitely fallin love with this cute sweet boy!!! Huwaaaa... Jaden Smith. Ck... Setelah ini saya bertekad mau beli itu dvd filmnya dari yang Pursuit of Happyness sampe yang Karate Kid. Oh ya, dia udah main di tiga film, cuma filmnya yang kedua saya belum nonton [nah ini harus nih setelah ini, haha]. Emang sih baru-baru ini saya lagi ngefans banget sama pemain Argentina, mas Higuian si nomer 9 itu, cuma biasa aja. Nah kalo si Jaden ini, aduhhh, beneran deh, berasa pengen kenal beneran. Mungkin sama dengan saya ngefans sama si Didi Riyadi. Huwahahaha9, iya beneran, saya tuh sejak Didi Riyadi jadi artis itu saya ngefans sama dia, senyumnya yang tengil itu loh, ampun. Sayang sekarang Didi udah jarang banget keliatan di tipi, huff..
Oh ya, overall saya suka banget sama film Karate Kid ini, bagus deh.. Top lah. Cuma yang saya gak suka ada di adegan pas Dre sama Mei ciuman di Teater Bayangan itu, huff mereka khan baru 12, gak pantes aja ada adegan ini. Sayang banget, seandainya aja gak ada adegan ini yah, pasti beneran top deh.
Nah ini beberapa potonya Jaden Smith yang saya comot dari berbagai sumber, haha. Seneng bener kali ya Will Smith punya anak semanis ini, haaaa....
Haaaa, look at his eyes..! Jadi ngebayangin sepuluh tahun lagi dia kayak apa yaaaa....
Nah ini potonya waktu kecil, aihhhh, imut banget khaaan.
Yang ini pas di adegan Dre final lawan Cheng, huff saya gak suka banget sama mukanya si Cheng itu, nyebelinnn, pengen ditonjok aja dehhh.. Haha..
See this picture!!! Awesome! Love it.. >.<
Yang ini sama Mr. Han ehh Jackie Chan, heheu... manisssssss..... >.<
My favourite one!!! With his father in "Pursuit of Happyness". His smile just like a sunshine in the morning... :)
Subscribe to:
Posts (Atom)