Kok belum tidur, sayang?
Aku belum ngantuk, bunda....
Ini udah malem loh, besok pagi sekolah khan? Kamu kok kelihatannya murung banget?
Aku sedih, bunda...
Sedih kenapa?
Aku di sekolah diejek temen-temen, bunda.. Aku gak mau masuk sekolah lagi... Sekolah itu isinya jahat semua... Katanya ayah sama bunda itu temennya Jayus.. Katanya Jayus itu jahat, ambil uang rakyat, jadi ayah sama bunda juga jahat.. Emangnya begitu ya, bunda? Kenapa ayah sama bunda dibilang jahat sama mereka? Padahal ayah khan ayah paling baiiiiiiiiik sedunia.. Bunda juga.. Iya khan, bunda? Mereka yang jahat ngejek-ngejek aku begitu...
Hmmm, mereka cuma gak tau, sayang... Gini, gimana kalo bunda ceritain sebuah cerita buat kamu?
Cerita apa, bunda?
Cerita` tentang sebuah kerajaan di suatu hutan jaman dahulu kala.
Waaaah, ada rajanya dong, bunda? Rajanya mirip ayah gak?
Hoho9, ada rajanya, tapi gak mirip ayah, mau diceritain gak nih?
Mau mau mauuuu, bundaaaa....
Ehm, ehm... Once upon a time.... Pada jaman dahulu kala... Di sebuah hutan terdapatlah sebuah kerajaan binatang. Kerajaan ini dipimpin oleh seekor singa yang amat bijaksana.
Waaah, singanya besar, bunda? Aku suka lihat singa, kerennnn.... Aummm...
Hehe, iya.. Singa itu besar, besaaaaaaaaarrrr sekali. Nahh, Singa ini dibantu oleh para staf kerajaan lainnya. Ada Jerapah si sekretaris kerajaan, Macan si bendahara kerajaan, Tikus si kepala dewan rakyat, Gajah si hakim kerajaan, Buaya si penjaga keamanan kerajaan, dan masih banyak lagi staf kerajaan lainnya.
Monyet jadi apa, bunda?
Monyet? Umm, Monyet jadi anggota penghibur kerajaan, seperti kamu yang selalu suka melihat topeng monyet bukan?
Iya, iya, monyet lucu, bunda...
Nah kita lanjut ya ceritanya.. Jadi suatu ketika Buaya si penjaga keamanan kerajaan menemukan adanya suatu kejanggalan dalam kerajaan. Kemudian Buaya membeberkan kejanggalan ini di depan publik, di depan seluruh warga kerajaan hutan tersebut. Dalam pidatonya itu Buaya menyebut beberapa pihak yang ikut andil dalam kejanggalan yang terjadi tadi.
Kejanggalan itu apa, bunda? Aku gak ngerti....
Hmm, kejanggalan apa yaa,, gini, kamu tahu khan, sayang, kalau orang jahat harus dihukum dengan setimpal?
Iya, iya, aku tahu.. Orang jahat harus dihukum...
Nah kejanggalan ini seperti membela yang jahat, melindungi yang jahat, jadi ada yang jahat dalam kerajaan itu, salah seorang warganya, tapi bukannya dihukum malah dilindungi, nahh yang melindungi si orang jahat ini yang kemudian diketahui oleh si Buaya.
Trus, bunda? Yang lainnya gak tau?
Iya, jadi ada orang jahat, orang yang seharusnya dihukum malah dilindungi oleh beberapa pihak yang disebutin sama Buaya tadi...
Loh? Termasuk Buaya juga, bunda?
Iya, jadi ada Buaya lain yang juga disebut, ada Gajah, juga ada Lebah...
Lebah? Lebah kerjanya jadi apa, bunda? Aku suka madu... madu khan yang buat lebah ya, bunda?
Iya, madu yang manis.. Nah, tapi Lebah yang ini tugasnya mengumpulkan sedikit bagian hasil dari panen rakyat yang memang menjadi bagian untuk kerajaan. Jadi rakyat yang punya makanan, panen, juga harta yang banyaaaaak diwajibkan untuk memberikan sedikit bagiannya untuk kerajaan. Nah, bagian-bagian yang udah dikasih oleh rakyat ke kerajaan ini digunakan untuk seluruh kegiatan kerajaan, termasuk menggaji para staf kerajaan, membangun fasilitas umum, membiayai seluruh belanja kerajaan..
Fasilitas umum itu apa, bunda? Yang bikin siapa?
Fasilitas umum itu seperti jalanan, jembatan, pelabuhan, terminal, sekolah, rumah sakit, dan masih banyak lagi.. Yang bikin tentu aja kerajaan juga, tapi yang melaksanakan itu Sapi si pekerja umum, dia bersama sapi lainnya membuat jalanan, terminal, dan segala macam itu. Para sapi ini bertanggung jawab atas tersedianya fasilitas-fasilitas umum ini.
Oh? Bukannya Singa yang tanggung jawab, bunda? Jadi jalanan di depan rumah kita itu fasilitas umum ya? Aku boleh lewat situ khan, bunda?
Betul sekali, sayang, kamu boleh lewat kapan aja, khan ayah sama bunda bayar pajak, jadi kita berhak menikmatinya.
Pajak? Pajak itu apaan lagi, bunda?
Itu semacam panen bagian kerajaan tadi, gunanya sama, dipungut untuk membiayai negara. Hanya saja bentuknya uang, bukan panen seperti di kerajaan hutan.
Ohh... balik cerita tadiii, bundaa....
Oh ya, Singa bertanggung jawab untuk semuanya, tapi tanggung jawab secara teknisnya ada pada para Sapi. Bukan pada Lebah si pengumpul bagian panen kerajaan atau Macan si bendahara kerajaan. Lebah hanya bertanggung jawab atas pengumpulannya aja, dan Macan bertanggung jawab atas keluar-masuknya bagian panen yang dikumpulkan tadi. Kenapa? Karena rakyat mengumpulkannya langsung ke celengan kerajaan yang dipegang oleh Macan tadi.
Ahh, bundaaa... aku gak ngerti....
Hmm, gini, jadi Lebah bekerja untuk memberitahu rakyat untuk mengumpulkan sebagian kecil dari hasil panen mereka untuk kerajaan dan mencatat siapa saja yang sudah mengumpulkan dan berapa besarannya, kemudian rakyat mengumpulkannya langsung kepada Macan yang langsung dimasukkan ke dalam celengan. Nah, dari celengan ini nanti setiap tahunnya direncanain mau dibuat apa aja selama setahun itu, seperti yang bunda bilang tadi, mau dibuat bayar gaji staf kerajaan, bikin fasilitas umum, dan masih banyak lagi. Nahhh, setelah direncanain, trus dibagi-bagi deh ke Sapi buat dibikinin fasilitas-fasilitas umum tadi.. Begitu...
Oh, gitu.... Aku juga punya celengan. Hehe.. Setiap hari ku isi supaya penuh...
Bagus itu, kamu emang anak bunda yang paling hebat...
Trus yang jahat tadi apa?
Oh ya, kita balik lagi ya.. jadi khan ada rakyat yang punya banyaaaaaaaaaaak sekali harta, panennya juga melimpah, tapi dia gak mau mengumpulkan sebagian kecil dari hartanya itu untuk kerajaan, rakyat yang ini kebetulan seekor serigala. Serigala ini kemudian mencoba untuk menyuap seekor Lebah yang kebetulan bertugas untuk mengumpulkan bagian kerajaan dari si Serigala. Serigala merayu Lebah agar Serigala dibolehkan mengumpulkannya jauh lebih sedikit daripada yang seharusnya. Dan sebagai imbalannya Lebah akan diberi sedikit bagian dari Serigala. Karena keimanannya yang tipis dan jumlah yang diberikan cukup banyak, akhirnya Lebah yang lemah tadi terkena rayuan Serigala, Lebah ini menerima tawaran dari Serigala.
Kok Lebahnya mau sih, bundaaa? Itu khan gak boleh ya, bunda?
Tentu aja gak boleh.. Nah kemudian masalah ini diketahui oleh seluruh rakyat. Walaupun hanya baru seekor Lebah itu saja yang bisa diketahui, sedangkan Gajah atau Buaya atau staf kerajaan lainnya belum diketahui lagi siapa saja yang terlibat. Akibatnya adalah seluruh rakyat marah mengetahui bahwa si Lebah yang satu tadi itu mempunyai banyak persediaan makanan di rumahnya hasil dari imbalan yang diberikan oleh si Serigala tadi.
Marah-marah semua, bunda? Ngamuk-ngamuk? Cakar-cakaran?
Iya, semuanya marah-marah. Beberapa yang mengerti bagaimana persoalannya pun marah, tapi tak sedikit yang tak paham ikutan memberi komentar dimana-mana, walaupun pada hakikatnya seluruh rakyat punya hak untuk berkomentar, tapi tentunya komentar yang berdasar pada ilmu dan dapat dipertanggungjawabkan. Bukan komentar asal yang hanya memperkeruh keadaan.
Memangnya mereka komentar apa, bunda?
Banyak sekali, sayang. Mereka jadi mengeneralisir seluruh Lebah lainnya yang sudah susah payah mengumpulkan sedikit panen dari rakyat untuk kerajaan agar dapat membiayai seluruh kegiataan kerajaan malah disamakan secara keseluruhan kalau Lebah lainnya juga sama dengan Lebah yang menerima imbalan dari Serigala tadi. Lebah lainnya dibilang sudah memakan panen yang sudah dikumpulkan rakyat untuk diri sendiri dan keluarganya. Padahal para Lebah sama sekali tak pernah menyentuh panen bagian kerajaan tersebut.
Oh iya yaaa, khan panennya tadi ada di celengannya macan ya, bundaaa...
Nah iya, kamu emang pinter, sayang... Sampai-sampai ada yang memprovokasi untuk gak lagi mengumpulkan bagian panen kerajaan, melakukan boikot-boikot yang sebenarnya malah membuat perekonomian kerajaan menjadi lumpuh karena tak ada lagi dana yang masuk untuk berbagai kegiatan kerajaan. Mereka malah mengikuti jejak si Serigala yang gak mau mengumpulkan bagian panen kerajaan tadi. Jadinya sama saja dengan si Serigala..
Loh kok gitu? Kok malah ikutan Serigala jahat? Seharusnya khan gak begitu ya, bunda?
Iya.. Seharusnya.. Para Lebah juga malah disalahkan dan dimintai pertanggungjawabannya terhadap fasilitas umum yang buruk dimana-mana, padahal itu bukan lah tanggung jawab para Lebah. Tapi rakyat tidak tahu, dan mungkin memang kurang informasi mengenai fungsi dan tanggung jawab berbagai staf kerajaan. Ditambah para Burung Beo yang suka menceritakan berbagai berita yang belum tentu benar dan sahih.
Burung Beo? Mereka jadi apa, bunda? Burung Beo khan lucu, pinter ngomong..
Burung Beo ini yang menyebarkan berita ke seluruh penjuru hutan. Jadi seluruh rakyat bisa tau berbagai macam berita. Tapi yah kadang Burung Beo berlebihan dengan kata-kata dalam beritanya hanya agar rakyat mau mendengarnya terus-terusan mengoceh. Walau begitu tak semua Burung Beo suka mengoceh tak jelas, banyak juga yang memberitakan hal yang benar juga membantu meluruskan hal-hal yang simpang siur dan belum jelas yang beredar di perbincangan rakyat kerajaan.
Haha9, temenku ada yang suka bicara gak bener, dia suka mengada-ada, bunda.. Jadi dia dijulukin si pembual...
Nah itu, kamu gak boleh ya seperti itu, sayang...
Iya, bunda. Berbohong itu khan dosa. Trus gimana ceritanya, bunda? Emangnya singa gak ngapa-ngapain?
Tentu aja Singa ambil tindakan. Sebagai seorang raja yang selalu harus bijaksana dalam memimpin kerajaannya, maka Singa segera memerintahkan kepada para Buaya untuk mencari Lebah, Gajah, juga Buaya lain yang memang sudah terlibat, dan tentunya juga Serigala agar ditangkap secepat mungkin.
Ketangkep gak, bunda? Aku jadi gemes sama Serigala, Serigala jahat... curang, gak mau ngumpulin panennya. Padahal rakyat yang lain mau ngumpulin panennya... huh.. gemes juga sama Lebah, Gajah, Buaya yang jahat juga...
Ketangkep dong. Walaupun pada awalnya susah buat menangkap mereka, tapi berkat dukungan seluruh staf kerajaan dan rakyatnya, akhirnya mereka berhasil ditangkap. Kemudian para penjahat ini diadili di depan seluruh rakyatnya, tanpa terkecuali. Panen yang memang ada di rumah Lebah, Gajah, dan Buaya tadi segera diambil dan diamankan oleh staf kerajaan.
Waaaah, hebat...
Iya, hebat, raja, staf kerajaan, dan seluruh rakyat bekerja sama untuk menyelesaikan permasalahan ini. Para Buaya yang bekerja tanpa lelah untuk mencari para penjahat itu, para Gajah yang menghakimi dengan adil, juga para Tikus yang mewakili rakyat dengan arif. Tidak saling tuduh dan saling hujat, apalagi mencaci maki pihak lainnya yang bahkan tidak melakukan hal yang buruk dan sudah menjalankan pekerjaannya dengan baik. Karena seharusnya memang kita berpikir jernih dan tenang dalam menghadapi suatu permasalahan. Tidak gegabah, tidak terprovokasi, dan tidak men-generalisir sesuatu hanya karena bagian dari sesuatu itu melakukan keburukan. Karena masih banyaaaaaak sekali Serigala, Lebah, Gajah, dan Buaya yang baik dan gak jahat.
Men-generalisir itu apa sih, bunda? Bunda nihhh... aku gak paham bunda ngomong apa.... Aku juga gak ngerti provokasi....
Hmm, begini, seperti temanmu yang tadi mengejek-ngejek kamu di sekolah, kamu jadi sedih, kamu jadi berpikir kalau dia jahat. Tapi kamu khan gak boleh mengatakan kalau temanmu yang lain juga jahat seperti dia, apalagi sampai kamu gak mau sekolah dan bilang kalau sekolahmu itu isinya orang jahat semua hanya karena seorang atau beberapa orang temanmu berbuat jahat.
Tapi khan dia emang jahat. Besok kalau aku masuk sekolah aku bakal diejek-ejek lagi. Aku gak mau, bunda....
Lohh, kamu khan gak salah, kenapa malah gak mau sekolah? Kalo mereka mengejek-ejek dan menjelek-jelekkan kamu, biarin aja, anggap saja hanya burung beo yang pengen diperhatiin sama kamu. Yang penting khan kamu gak buat salah apa-apa, khan?
Gak, bunda.. Aku gak nakal kok....
Pasti dong... Khan anak bunda,... Jadi, besok masuk sekolah khan?
Hu um...
Sekarang bobo ya?
Bunda....
Ya?
Aku kangen ayah.....
Bunda juga kangen ayah....
Ayah kapan pulang, bunda?
Hmmm, nanti ayah pulang kok...
Hari ulang tahunku ayah pulang?
Insya Allah, bulan depan ulang tahunmu ya, mau kado apa, sayang?
Aku gak mau kado, aku cuma mau ayah pulang...
Sabar ya, sayang.... Nanti ayah pulang. Ayah khan harus kerja, dan harus nabung supaya bisa pulang...
Kenapa kita gak tinggal bareng aja, bunda?
Khan bunda harus kerja juga disini?
Kenapa ayah gak kerja disini aja, bunda? Kenapa malah di Mau... Mau... Mau apa, bunda?
Maumere...
Iya, Maumere... Itu jauh ya, bunda, dari Aceh sini?
Jauh, jauh sekali.. Tapi kamu khan sayang ayah? Jadi ayah selalu dekat sama kamu, di sini, di dalam hati kamu... Kamu berdoa aja ya supaya ayah cepat pindah tugas ke sini, bareng sama kita.
Iya, bunda. Aku sayang bunda... sayang ayah juga...
Bunda juga sayang kamu.. bobo yaaa....
=========================
Padamu negeri kami berjanji...
Padamu negeri kami berbakti...
Padamu negeri kami mengabdi...
Bagimu negeri jiwa raga kami.....
P.S.: Untuk temen-temen pajak, kita harus tetap semangat yaaa, keep the good work!!!
We're Fiscuses, and We're NOT Corruptors!!!
Untuk temen-temen yang lain, saya tau kalian bisa berpikir jernih dengan tidak men-generalisir dan terbawa provokasi yang sama sekali tak berdasar. Berikan kami kesempatan untuk menunjukkan bahwa instansi kami memang sedang berproses menuju reformasi birokrasi secara keseluruhan. Kami juga membutuhkan dukungan serta peran aktif kalian semua untuk bisa membangun Indonesia. Kalau ada yang menyimpang, segeralah laporkan pada yang berwenang, bukan hanya diam dan malah menyindir-nyindir dengan kalimat yang menyakiti hati. Kalian juga penerus bangsa ini, kita lah tonggaknya, jangan sampai tonggak ini teracuni.
Dan tugas kita jauh lebih berat dari sekedar itu, karena kita bukan ada di kerajaan hutan sana, tapi kita bisa mengajak semuanya untuk bisa bahu-membahu persis seperti seluruh rakyat[termasuk raja dan staf kerajaannya] di kerajaan hutan, untuk menegakkan kebenaran dan keadilan.
SEMANGATTTT!!!
jauh amatmbak di maumeeeereee
ReplyDeleteceritanya bagus.... saya copas di blogku ya, biar semakin banyak orang yang baca. tengkyu....
ReplyDelete[neng]
ReplyDeletehehehe9
jauh di mata dekat di hati
awokwaokwoakow
[mastri]
silahkan,, ^^
moga bermanfaat...
soal gt yah...?? hehe semangat yah... ( hubbyku juga jebolan stan) n ditempatin di tj.pinang ^^ aku follow yah ^_^
ReplyDeleteiya tentang itu...
ReplyDeletewahhhh, suaminya angkatan tahun berapa, mbak?
boleh-boleh, silahkan... ^^