Monday 22 March 2010

Seseorang itu Kamu


Ketika permintaan tentang "seseorang yang biasa saja dengan segelas air putih dan sebutir obat flu di tangannya" terdengar seperti konsep yang amat besar dan jauh,

maka apakah sepotong "hai" dari seberang sana juga merupakan keinginan yang berlebihan?



Ku mohon, jangan katakan "iya" sebagai jawaban dari pertanyaan sederhanaku ini...


Apakah ini berlebihan?
Bahkan mungkin memang seharusnya tak ku bayangkan?


Entah magnet apa yang selalu berhasil menarikku kembali untuk sekali lagi menggurat wajahmu di langit-langit kamarku.
Tanpa sadar ini sudah mulai menjadi kebiasaan ketika tubuhku mulai bosan dengan jadwal rutinnya.
Ketika tubuhku hanya ingin berlindung di bawah hangatnya selimut, yang terjadi malah aku mulai menorehkan garis dan lengkung di sudut dindingku yang masih kosong, yang kemudian garis dan lengkung itu merupa wajahmu.


Katakan padaku bahwa ini tidak berlebihan...


Bahwa aku sedang tidak berada dalam keadaan menuju ketidakwarasan permanen hanya karena aku menginginkan sepotong "hai" darimu.


Apakah itu jadi berlebihan?


Sungguh aku ingin mendengarnya dari mulutmu sendiri.


Suaramu yang entah sudah berapa abad absen dari ruang dengarku.


Ketika aku hanya ingin mendengarmu berceloteh tentang apa saja, apa saja, perkara tak penting sekalipun.
Yang seringnya hanya samar-samar ku simak, karena aku sibuk mengurai tiap bunyi yang keluar dari mulutmu.


Hanya mendengarmu bicara, membiarkan suaramu memenuhi ruang dengarku sedikit demi sedikit.


Karena ternyata ribuan wajahmu yang sudah terpeta jelas di tiap dinding dan langit-langit kamarku tak lagi cukup untuk membentuk wajah nyatamu yang tersenyum kepadaku seperti sore itu.


Karena ternyata memutar ulang rekaman suaramu ratusan kali bahkan aku sampai hapal tiap jedanya itu masih tak cukup mengobati kerinduan pendengaranku.


Jadi, ketika dirimu menjelma nyata di hadapku adalah sebuah konsep yang absurd,
apakah sepotong "hai" jadi begitu berlebihan??


Katakan padaku bahwa permintaanku ini tak berlebihan kepada seseorang yang selalu berpikir sederhana layaknya soal satu ditambah satu...


Beginikah sakit flu?


Atau aku hanya terlalu merindukanmu?


[hanya ocehan seseorang yang sedang terkena flu... (--") ]

2 comments:

  1. mbak... aku merasakan kerinduan yang sama.. I miss you.. cepat sembuh yaa ;) smg orang itu tahu

    ReplyDelete
  2. makasi, neng.. ^^
    pileknya masi nih, :D
    [iya lah, keluar malem mulu sih.. :p]

    kalopun orang itu tak tau juga tak apa, hee.... :)

    ReplyDelete

Makasi udah baca ocehanku ini, apalagi kalau mau ninggalin komen, hehe.. ^^